DISUSUN OLEH :
KELOMPOK XI
1. ANANDA LISDA PUTRI (N111 10 903)
2. YUSNIAR (N111 10 904)
3. NURUL MUTMAINNAH (N111 10 905)
4. RIZKASARI ANNISA (N111 10 906)
5. DIAN SITRA RAHMAH (N111 10 907)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena izin-Nyalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini membahas tentang Esofagitis dimana Esofagitis ini merupakan salah satu penyakit yang akan kita telusuri secara lebih mendalam lagi. Salah satu tujuan dari pembuatan makalah ini bagaimana kita bisa lebih mengetahui tentang apa sebenarnya Esofagitis itu, pentingkah hal itu untuk dibahas.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat memaksimalkan dalam penyajian materi tersebut.
Mungkin dalam penyusunan dan penyajian materi makalah ini masih banyak kekurangan. Olehnya itu, penulis mohon maaf sebesar- besarnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk orang banyak yang bisa dipakai sebagai bahan acuan pembelajaran dan lain sebagainya.
Penulis
Kelompok XI
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Refluks esofagitis merupakan kerusakan mukosa esophagus yang diakibatkan oleh refluks cairan lambung kedalam esofagus. Refluks esofagitis sering dijumpai dalam kehidupan masyarakat sehari-hari; sekitar 36% dari populasi pernah mengalami sedikitnya satu serangan dalam satu bulan dan 7% diantaranya mengeluhkan tiap hari. Refluks esofagitis mempunyai implikasi klinis yang cukup penting karena kronisitas gejala yang ditimbulkan serta be-ragamnya komplikasi yang dapat muncul. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai patofisiologi,gejala yang ditimbulkan, diagnosis serta penatalaksanaan dari penyakit tersebut.
I.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Esofagitis dan apa sajakah macam-macamnya?
2. Bagaimanakah Esofagitis dari segi etiologi?
3. Bagaimanakah patofisiologi dari Esofagitis?
4. Apakah gejala klinis dari Esofagitis?
5. Bagaimanakah manifestasi klinik dan pemeriksaan penunjang Esofagitis?
6. Bagaimanakah penatalaksanaan Esofagitis?
I.3 TUJUAN
1. Menjelaskan definisi daro Esofagitis beserta macam-macam esofagitis.
2. Menjelaskan etiologo dari Esofagitis.
3. Menjelaskan patofisiologi dari Esofagitis.
4. Menggambarkan gejala klinis dari Esofagitis.
5. Mengemukakan manifestasi klinik dan pemeriksaan penunjang bagi penderita esofagitis.
6. Menjelaskan penatalaksanaan penyakit Esofagitis.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Definisi dan Macam-macam Esofagitis
Suatu keadaan dimana mukosa esofagus mengalami peradangan, dapat terjadi secara akut maupun kronik. (Widaryati Sudiarto, 1994)
a. Esofagitis Peptik (Refluks)
Inflamasi mukosa esofagus yang disebabkan oleh refluks cairan lambung atau duodenum esofagus. Cairan ini mengandung asam, pepsinatau cairan empedu.
b. Esofagitis Refluks basa
Terjadinya refluks cairan dari duodenum langsung ke esofagus, misalnya pada pos gastrekstomi total dengan esofagoduodenostomi atau esofagojejenostomi.
c. Esofagitis infeksi
Ø Esofagitis Candida (monialisis)
Terjadi karena gangguan sistem kekebalan motilitas esofagus, metabolisme hdrat arang terutama proses menua.
Ø Esofagitis herpes
Disebabkan oleh infeksi virus herpes zoster / herpes simpleks.
d. Esofagitis yang disebabkan oleh bahan kimia
Ø Esofagitis korosif
Terjadi karena masuknya bahan kimia yang korosifke dalam esofagus. Hal ini biasanya terjadi karena kecelakaan atau dalam usaha bunuh diri.
Ø Esofagitis karena obat (pil esofagitis)
Disebabkan oleh pil atau kapsul yang ditekan karena tertahan di esofagus dan kemudian mengakibatkan timbulnya iritasi dan inflamasi.
II.2 Etiologi Esofagitis
Zat-zat kimia berupa asam kuat maupun basa kuat dapat menyebabkan kematian sel pada permukaan yang dilaluinya, pada kerusakan oleh basa kuat akan menyebabkan sel sel mati dan mencair, tetapi pada kerusakan oleh asam kuat akan menyebabkan kematian sel yang menggumpal. Pada kerusakan yang disebabkan oleh asam kuat, maka kerusakan akan dialami lebih berat pada lambung, hal ini disebabkan oleh asam lambung yang turut memperberat kerusakan sel-sel pada mukosa, tetapi pada basa kuat yang terjadi adalah sebaliknya, kerusakan lebih berat pada esophagus.menelan air panas, refluks asam lambung, infeksi virus herves, menelan basa atau asam kuat.
a. Esofagitis peptik : refluks cairan lambung atau duodenum
b. Esofagitis refluks basa : disebabkan oleh adanya enzim proteolitik dari pankreas, garam-garam empedu atau campuran dari kedua zat tersebut, atau adanya asam hidroklorid yang masuk dan kontak dengan mukosa esofagus.
c. Esofagitis kandida : gangguan sistem kekebalan, motilitas esofagus, gangguan metabolisme hidrat arang terutama pada proses menua.
d. Esofagitis herpes : infeksi virus herpes zoater
e. Esofagitis korosif : disebabkan oleh luka bakar karena zat kimia yang bersifat korosif, misalnya asam kuat, basa kuat dan zat organik (cair, pasta, bubuk dan zat padat). Bahan alkali (detergent / NaOH murni)
f. Esofagitis karena obat : tetrasiklin, klindamisin, deoksitetrasiklin, quinidine, glukonat, empronium bromid, sulfas ferosus, asam askorbat (Vit E) dan KCl.
g. Esofagitis radiasi : penyinaran 2500 - 6000 Rad
II.3 Patofisiologo Esofagitis
a. Esofagitis Refluks (Esofagitis Peptik)
Inflamasi terjadi pada epitel skuamosa di esofagus distal, disebabkan oleh kontak berulang dan dalam waktu yang cukup lama dengan asam yang mengandung pepsin ataupun asam empedu. Kelainan yang terjadi dapat sangat ringan, sehingga tidak menimbulkan cacat, dapat pula berupa mukosa mudah berdarah, pada kelainan yang lebih berat terlihat adanya lesi erosif, berwarna merah terang. Hal ini menunjukkan esofagitis peptik.
b. Esofagitis refluks basa
Peradangan terjadi karena adanya enzim proteolitik dari pankreas, garam-garam empedu, atau campuran dari kedua zat tersebut, atau adanya asam hidroklond yang masuk dan kontak dengan mukosa esofagus sehingga terjadi esofagitis basa.
c. Esofagitis Kandida
Pada stadium awal tampak mukosa yang irreguler dan granuler, pada keadaan lebih berat mukosa menjadi edema dan tampak beberapa tukak. Bila infestasi jamur masuk ke lapisan sub mukosa, maka edema akan bertambah parah, tukak yang kecil makin besar dan banyak sampai terlihat gambaran divertikel, sehingga terjadi esofagitis Kandida (Moniliasis).
d. Esofagitis Herpes
Seseorang dengan daya tahan tubuh menurun seperti pada penderita yang lama dirawat di RS, pengobatan dengan imunosupresor. Penderita dengan penyakit stadium terminal yang terkena virus herpes zoster dengan lesi pada mukosa mulut dan kulit, mengakibatkan esofagitis herpes, dimana lesi awal yang klasik berupa popula atau vesikel atau tukak yang kecil kurang dari 5 mm dengan mukosa di sekitarnya hiperemis. Dasar tukak berisi eksudat yang berwarna putih kekuningan, jika tukak melebar akan bergabung dengan tukak di dekatnya menjadi tukak yang besar.
e. Esofagitis Korosif
Basa kuat menyebabkan terjadinya nekrosis mencair. Secara histologik dinding esofagus sampai lapisan otot seolah-olah mencair. Asam kuat yang tertelan akan menyebabkan nekrosis menggumpal secara histologik dinding esofagus sampai lapisan otot seolah-olah menggumpal. Zat organik (lisol, karbol) menyebabkan edema di mukosa atau sub mukosa. Asam kuat menyebabkan kerusakan pada lambung lebih berat dibandingkan dengan kerusakan di esofagus. Sedangkan basa kuat menimbulkan kerusakan di esofagus lebih berat dari pada lambung.
f. Esofagitis Karena Obat
RL atau kapsul yang ditelan kemudian tertahan di esofagus mengakibatkan timbulnya iritasi dan inflamasi yang disebabkan oleh penyempitan lumen esofagus oleh desakan organ-organ di luar esofagus. Obstruksi oleh karena peradangan, tumor atau akalasia, menelan pil dalam posisi tidaur dapat menyebabkan esofagitis karena obat.
g. Esofagitis Radiasi
Pengobatan dengan radiasi di daerah toraksm dengan dosis penyinaran 22500 - 6000 Rad, dapat mengakibatkan peradangan pada mukosa esofagus.
II.4 Gejala Klinis
Gejala dan keluhan yang timbul tergantung dari jenis, konsentrasi, jumlah zat korosif, lama kontak dengan zat korosif, dan apakah zat kembali dimuntahkan atau tidak. Jika dibagi berdasarkan beratnya luka yang dialami oleh permukaan saluran maka dibagi atas :
· Esofagitis Korosif tanpa ulserasi, gejala gangguan menelan ringan dan pada pemeriksaan esofagoskopi tampak permukaan kemerahan tanpa disertai luka
· Esofagitis Korosif dengan ulserasi ringan, keluhan gangguan menelan yang ringan dan pada pemeriksaan esofagoskopi dapat dilihat luka yang tidak dalam, hanya sebatas permukaan
· Esofagitis Korosif dengan ulserasi sedang, luka sudah mengenai lapisan otot biasanya ditemukan lebih dari satu
· Esofagitis Korosif dengan ulserasi berat tanpa komplikasi, terdapat pengelupasan permukaan dan kematian sel yang dalam, mengenai hampir seluruh bagian esophagus.
· Esofagitis Korosif dengan ulserasi berat dengan komplikasi, komplikasi berupa peradangan pada jaringan perut.
Komplikasi yang mungkin terjadi : Syok, Koma, Edema laring, peradangan paru dengan aspirasi, luka tembus pada esophagus, dan kematian
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan foto dada untuk melihat apakah ada peradangan di tempat lain dan peradangan pada paru, pemeriksaan esofagoskopi untuk melihat seberapa parah kerusakan pada esophagus.
II.5 Manifestasi Klinik dan Pemeriksaan Penunjang
Gejala-gejala yang segera timbul adalah adinofagia berat, demam, keracunan dan kemungkinan perforasi esofagus disertai infeksi mediastinum dan kematian.
a. Esofagitis Peptik (Refluks)
Gejala klinik yang nyata misalnya rasa terbakar di dada (heart burn) nyeri di daerah ulu hati, rasa mual, dll.
b. Esofagitis refluks basa
Gejala klinik berupa pirosis, rasa sakit di retrosternal. Regurgitasi yang terasa sangat pahit, disfagia, adinofagia dan anemia defisiensi besi kadang-kadang terjadi hematemesis berat.
c. Esofagitis Kandida
Gejala klinis yang sering adalah disfagia, adinofagia. Pada beberapa penderita mengeluh dapat merasakan jalannya makanan yang ditelan dari kerongkongan ke lambung, rasa nyeri retrosternal yang menyebar sampai ke daerah skapula atau terasa disepanjang vertebra torakalis, sinistra.
d. Esofagitis Herpes
Gejala klinik berupa disfagia, odinofagia, dan rasa sakit retrosternal yang tidak membaik setelah pengobatan dengan nyastin atau anti fungal lain.
e. Esofagitis Korosif
Gejala yang sering timbul adalah disfagia / kesulitan menelan, odinofagia dan adanya rasa sakit retrosternal.
f. Esofagitis karena obat
Gejala yang timbul berupa odinofagia, rasa sakit retrosternal yang terus-menerus, disfagia atau kombinasi dari ketiga gejala ini.
Pemeriksaan Penunjang
a. Esofagitis Peptik (Refluks)
Pemeriksaan esofagoskopi : tidak didapatkan kelainan yang jelas (blackstone), ciri khas dari esofagitis peptik yaitu peradangan mulai dari daerah perbatasan esofagus gaster (garisz) ke proksimal daerah esofagus.
b. Esofagitis Refluks basa
- Pemeriksaan radiologik : dengan kontras barium dapat menunjukkan kelainan yang terjadi pada keadaan pasca operasi.
- Pemeriksaan endoskopi
Terlihat lesi di mukosa esofagus, mukosa hipermis, rapuh, erosif, eksudat dan pada kasus yang berat terdapat striktur dan stenosis.
c. Esofagitis kandida
- Pemeriksaan endoskopi
Tampak mukosa rapuh, eritemateus, mukosa sembab, berlapiskan selaput tebal dan berwarna putih seperti susu kental tersebar di seluruh esofagus, terutama pada 2/3 distal.
- Pemeriksaan Titer aglutinin serum : hasil > 1 : 160
d. Esofagitis Herpes
- Pemeriksaan klinik
Terdapat lesi herpes zooster dimukosa mulut atau di kulit.
- Pemeriksaan endoskopi
Terlihat lesi berupa papula, mukosa hipermesis, tukak berisi eksudat.
- Pemeriksaan radiologik
Menunjukkan kelainan yang tidak spesifik.
e. Esofagitis korosif
- Pemeriksaan esofagogram
Adanya perforasi atau mediastinitis.
- Pemeriksaan endoskopi
f. Esofagitis karena obat
- Pemeriksaan esofagoskopi
Terdapat edema lokal dengan eritem, lesi erosif dengan pseudomembran atau eksudat.
g. Esofagitis Radiasi
- Pemeriksaan Radiologis
- Pemeriksaan endoskopi.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah:
1. Esofagitis adalah suatu keadaan dimana mukosa esofagus mengalami peradangan.
2. Esofagitis ada bermacam-macam, yaitu Esofagitis Peptik (Refluks), esofagitis Refluks basa, esofagitis infeksi dan esofagitis yang disebabkan oleh bahan kimia
III.2 Saran
Esofagitis bukanlah penyakit yang dapat dipandang remeh. Maka, jika terdapat gejala-gejala yang tampak maka segeralah periksakan diri Anda ke dokter untuk mencegah ataupun mengobati pnyakit ini.
DAFTAR PUSTAKA
·http://www.infokedokteran.com/info-obat/diagnosis-dan-penatalaksanaan-pada-striktur-esofagitis.html
Titanium Wok - a titanium wok - Titanium-Arts
BalasHapusTitanium-Arts It means a copper tittanium core mens titanium braclets that has its own unique features, and it where can i buy titanium trim can be used titanium hair to store as many titanium trim hair cutter reviews as 3,000 pieces. Titanium-Arts.com.€6.99 · In stock